Kamis, 18 Agustus 2011

Tips Mengantarkan Buah Hati Sukses Menghadapi UN SD


UN (Ujian Nasional) SD adalah ujian akhir yang wajib dijalani oleh siswa kelas 6 SD agar dapat menamatkan pendidikan dasar 6 tahun untuk kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Soal yang diujikan meliputi : Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA, dengan tipe soal multiple choice (pilihan ganda).

Meskipun bukan satu-satunya penentu kelulusan anak, namun UN SD sangatlah penting, karena nilainya digunakan sebagai dasar seleksi untuk masuk jenjang berikutnya. Dari hasil nilai UN-lah nanti, akan ditentukan apakah seorang siswa dapat masuk ke SMP favorit atau SMP yang biasa-biasa saja. Sehingga agar diperoleh hasil yang maksimal, UN SD perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, baik oleh siswa, sekolah, maupun keluarga.

Usia anak SD adalah usia yang masih labil, kebanyak mereka belum sadar akan pentingnya belajar. Sehingga untuk dapat mengarahkan mereka agar termotivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi UN diperlukan campur tangan orang tua yang cukup dominan. 
Peran dan kontrisbusi orang tua untuk membantu anak sukses menghadapi UN amatlah penting. Karena sesungguhnya orang tua adalah pemegang tanggung jawab utama anak dalam meraih sukses. Kesuksesan anak adalah kesuksesan orang tua, kegagalan anak adalah kegagalan orang tua. 

Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan oleh para orang tua dalam rangka mengawal sang buah hari sukses UN.

1. Menanamkan keyakinan dan percaya diri yang tinggi pada si anak

Keyakinan dan kepercayaan diri adalah modal utama untuk meraih sukses. Keyakinan diri diperlukan agar si anak dapat menghadapi masalah apapun dengan mudah. Orang tua harus dapat meyakinkan anak-anaknya bahwa mereka mampu dan bisa melalui ujian dengan baik. Bekali mereka dengan hal-hal yang mendukung kepercayaan diri tersebut. Seperti kemampuan membaca cepat, latihan menghitung cepat, latihan meningkatkan daya ingat, dll. 

Ikutkan mereka di bimbingan belajar atau privat kalau memang diperlukan. Motivasi anak agar rajin mengikuti kegiatan TRY OUT dan kegiatan semacamnya.

2. Membiasakan anak belajar dengan disiplin.

Menjadikan belajar sebagai sebuah kebiasaan memang tidak mudah, diperlukan proses yang lama dan tidak bisa serta-merta. Harus dimulai sejak kecil, sehingga semakin lama semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitas belajar si anak. 

Dalam hal ini orang tua dituntut sebagai motivator dan teladan yang baik buat mereka. Buat alokasi waktu yang rutin untuk belajar, misalkan dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Ciptakan lingkungan rumah yang mendukung kegiatan ini. Segala hal yang dapat mengganggu proses belajar si anak harus dihindarkan, terutama televisi harus dimatikan pada saat jam belajar si anak.  

3. Mengatur waktu menonton TV ataupun main games bagi si anak

Melarang anak untuk menonton TV atau main games jelas tidak mungkin. Bila ini dilakukan, bisa-bisa si anak menjadi ngambek dan kegiatan belajar yang seharusnya dilakukan si anak dengan penuh kesadaran dan rasa senang menjadi sebuah kegiatan yang membosankan dan menjadi beban. 

Yang perlu dilakukan orang tua adalah mengatur waktu kapan anak diperbolehkan nonton TV atau main games kapan tidak. Pilih acara TV yang memiliki unsur edukasi, dan batasi waktu si anak main games. Jadikan kegiatan nonton TV dan main games sebagai sarana refreshing sehingga anak tidak merasa jenuh dan bosan.

4. Mengawasi pergaulan si anak

Pergaulan sangat berpengaruh besar terhadap anak. Pergaulan yang positif akan membawa pengaruh posistif pula bagi prestasi belajar si anak. Pastikan anak anda bergaul dengan teman-teman yang mempunyai perilaku yang baik. Jika anak salah bergaul, orang tua harus mengingatkan dengan bahasa yang halus dan efektif. Jangan sampai di depan anak menuruti perkataan orang tua, tetapi di belakang dia tetap bergaul dengan teman yang salah. Oleh karena itu, sejak awal harus dibangun komunikasi yang harmonis antara anak dan orang tua. Beri bekal anak anda dengan nilai-nilai keagamanan / spiritual. Agar mereka sejak awal memiliki benteng yang kuat untuk menangkal pengaruh negatif dari pergaulan. 

5. Membelikan buku-buku pendukung

Buku yang diberikan dapat berupa buku motivasi yang akan menggungah semangat belajar si anak untuk terus berprestasi, maupun buku-buku yang mendukung materi pelajaran. Pilihlah buku-buku yang tidak terlalu berat tapi juga tidak terlalu ringan. Pilih sesuai kemampuan dan tahapan perkembangan si anak, sesuaikan dengan potensi dan minatnya. Agar buku-buku ini dapat termanfaatkan dengan maksimal, budaya “suka membaca harus ditanamkan dari dini. Karena buku adalah jendela ilmu. Sering-seringlah mengajak buah hati anda mengunjungi toko buku atau perpustakaan. 

6. Memberikan REWARD

Reward merupakan bagian dari motivasi sangat baik dilakukan agar anak bersemangat. Reward yang diberikan hendaknya yang bermanfaat dan mendukung perkembangan anak ke depannya. 

7. Meningkatkan Kekuatan Spiritual dan Mental Anak

Ini perlu dilakukan baik untuk si anak maupun orang tua sendiri. Perbanyak doa dan ibadah kepada Tuhan yang Maha Esa. Setelah semua usaha lahir telah dilakukan baik oleh si anak maupun orang tua, kesiapan spiritual dan mental anak perlu ditingkatkan untuk menghadapi segala kemunginan yang terjadi. Dengan spiritual dan mental yang tangguh, orang tua maupun anak akan terhindar dari perasaan was-was, ragu, maupun cemas yang berlebihan. Yang ada hanyalah perasaan ikhlas dan pasrah untuk melalui proses yang ada dan menerima hasilnya apapun bentuknya. Karena semua sudah dilandasi keyakinan bahwa hasil yang terbaiklah yang akan Tuhan berikan untuk kita. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar